Kategori: Berita
Published August 31, 2024

Padang (LPPM UNAND) – Universitas Andalas, melalui Science Techno Park (STP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) Program Tenaga Kerja Mandiri Pemula (TKMP) pada tanggal 31 Agustus hingga 1 September 2024. Acara ini dibuka oleh Ketua LPPM Universitas Andalas, Prof. Dr. techn. Marzuki, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya program ini sebagai bagian dari komitmen universitas dalam memberdayakan angkatan kerja, terutama mereka yang berada dalam usia produktif dan memiliki minat terhadap kewirausahaan.

Dr. Eka Candra Lina, SP. M.Si, Ketua STP LPPM Universitas Andalas, dalam paparannya menekankan bahwa Program TKMP bertujuan untuk membantu para pencari kerja baru mengembangkan usaha mandiri yang berkualitas dan berkelanjutan. “Dengan pemberian bantuan dana sebagai stimulus, kita berharap para peserta dapat memulai dan mengembangkan rintisan usaha mereka. Namun, pendampingan menjadi kunci penting untuk memastikan program ini berhasil. Pendampingan tidak hanya membantu peserta memulai usaha, tetapi juga mengatasi kendala, memanfaatkan peluang, dan terus berkembang,” ujar Dr. Eka.

Program TKMP ini mendapat dukungan penuh dari Direktorat Bina Perluasan Kesempatan Kerja (Dit. BPKK) yang mengadakan sayembara swakelola program pendampingan tenaga kerja mandiri pemula. Dari 29 perguruan tinggi yang mengikuti, 15 di antaranya termasuk STP-LPPM Universitas Andalas berhasil lolos.

Tahapan dan Pelaksanaan Program

Kegiatan TOT ini melibatkan beberapa tahapan, mulai dari persiapan, penandatanganan MoU oleh Rektor Universitas Andalas, penyusunan modul, rekrutmen pendamping, hingga proses pendampingan yang dijadwalkan berlangsung hingga Desember 2024. Selain itu, kegiatan ini juga mencakup monitoring dan evaluasi (monev) serta pelaporan hasil.

Pendamping yang terlibat dalam program ini berasal dari berbagai wilayah, antara lain Sumatera Barat dengan 42 pendamping dan 1.030 peserta TKMP, Jambi dengan 44 pendamping dan 1.126 peserta, serta Bengkulu dengan 12 pendamping dan 298 peserta. Target capaian dari program ini adalah agar para peserta TKMP mampu memiliki usaha yang dibutuhkan pasar, terdaftar resmi sebagai usaha dengan Nomor Induk Berusaha (NIB), mampu mengelola arus kas, menerapkan prinsip dan strategi pemasaran dasar, serta memiliki rencana bisnis yang terarah dan terukur.

Prof. Dr. techn. Marzuki, dalam sambutannya, juga mengingatkan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik dan akuntabel. “Dana yang telah diberikan oleh Kementerian Tenaga Kerja harus dikelola dengan sebaik-baiknya, transparan, dan bertanggung jawab. Ini bukan hanya tentang memastikan dana digunakan secara tepat sasaran, tetapi juga menunjukkan komitmen kita terhadap integritas dan kepercayaan yang telah diberikan,” tegasnya.

Kolaborasi Lintas Perguruan Tinggi

Program ini juga menunjukkan semangat kolaborasi yang kuat antara Universitas Andalas dan berbagai perguruan tinggi lainnya di Sumatera Barat, Jambi dan Bengkulu. Untuk peserta di luar Sumatera Barat, ToT dilaksanakan secara daring. Kehadiran dosen-dosen dari berbagai perguruan tinggi tersebut sebagai pendamping merupakan bukti nyata dari sinergi lintas institusi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan kewirausahaan di Indonesia.

Dr. Eka juga menekankan bahwa keberhasilan pendampingan bukan hanya ditentukan oleh hasil akhir, melainkan juga oleh proses yang efektif dan efisien. “Pendamping adalah ujung tombak keberhasilan program ini, dan kami berharap melalui seni pendampingan yang tepat, para TKMP dapat tumbuh menjadi pengusaha yang tangguh dan inovatif,” tambahnya.

Sebagai penutup, Prof. Marzuki mengajak seluruh pihak untuk terus bekerja sama dan berkomitmen dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda yang ingin berkembang sebagai wirausaha mandiri. “Dengan kolaborasi yang kuat, kita mampu mewujudkan tujuan besar ini,” pungkasnya.

Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah dan nasional melalui penciptaan wirausaha baru yang mandiri dan inovatif (My).