Padang (LPPM UNAND) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Andalas kembali mengadakan Webinar Research Series Edisi Juli secara daring melalui platform Zoom Meeting (16/07).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua LPPM Universitas Andalas, Prof. Dr. techn. Marzuki, S.Si., M.Sc.Eng. Dalam sambutannya, Prof. Marzuki menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin bulanan yang membahas isu-isu strategis di masyarakat. “Kalau sebelumnya kita mengangkat tema tentang vaksin TB, kali ini kita membahas yang bertemakan Peluang Kolaborasi Riset dan Inovasi Program JKN,” ujarnya.
Webinar kali ini menghadirkan dua pembicara, seorang Deputi Direksi Bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan BPJS, Chandra Nurcahyo U.L., SKM, MM, AAAK., dan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas, Dr. Syafrawati, S. K.M., M. Comm. Health Sc.
Pada sesi pertama, Chandra membawakan topik ”Peluang Pendanaan Riset dan Inovasi Program Jaminan Kesehatan Nasional”. Dalam paparannya, Ia menegaskan bahwa BPJS Kesehatan membuka peluang untuk para akedemisi untuk melakukan riset, inovasi, dan pengembangan.
Ia menambahkan bahwa setiap kegiatan tersebut akan dievaluasi berdasarkan dua indikator, yaitu kredibilitas dan kebermanfaatan. Penilaian mencakup kejelasan proses, validitas data, keselarasan antara tujuan dan kesimpulan riset, serta ketercapaian output dan dampaknya terhadap fokus tahunan BPJS Kesehatan.
Pada sesi kedua, Dr. Syafrawati membawakan topik “Sustainabilitas JKN: Strategi Penanganan Penyakit Katastropik dan Moral Hazard”. Ia menyoroti peningkatan jumlah perokok muda di Indonesia sebagai tantangan serius dalam pembiayaan JKN, mengingat perokok dewasa saja sudah memberikan beban besar. Rokok dianggap sebagai perilaku yang diperkuat oleh budaya dan norma sosial yang mengakar. Karena itu, intervensi perlu bersifat multilevel dan peka budaya, dengan melibatkan tokoh adat dan lembaga lokal untuk membentuk ulang norma dan menekan prevalensi merokok secara bertahap.
Ia juga menjelaskan bahwa salah satu penyebab defisit JKN adalah moral hazard, praktik penyalahgunaan sistem oleh pengguna atau penyedia layanan demi keuntungan pribadi. Hal ini rawan terjadi pada sistem pembayaran prospektif yang digunakan di Indonesia, dengan potensi praktik seperti upcoding, cream skimming, dan readmission. Oleh karena itu, strategi pengendalian moral hazard menjadi bagian penting dalam menjaga keberlanjutan program JKN ke depan.
Kolaborasi ini diharapkan membuka ruang sinergi yang lebih luas antara dunia akademik dan penyelenggara jaminan kesehatan dalam menjawab tantangan dan kebutuhan strategis di lapangan.
Rekaman lengkap kegiatan Research Webinar Series edisi Juli 2025 “Peluang Kolaborasi Riset dan Inovasi Program JKN” dapat diakses melalui kanal YouTube resmi LPPM Universitas Andalas untuk memberikan ruang lebih luas bagi masyarakat dalam mengikuti jalannya diskusi dan materi yang disampaikan para narasumber.
Humas LPPM Universitas Andalas