Padang (LPPM UNAND) – Pada puncak peringatan Dies Natalis ke-68 Universitas Andalas, yang diselenggarakan pada 13 September 2024, Rektor Universitas Andalas, Dr. H. Efa Yonnedi, S.E., MPPM, Akt., CA, CRGP, secara resmi meluncurkan aplikasi mobile inovatif UNAND HUB. Acara peluncuran ini turut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat, mempertegas komitmen Universitas Andalas dalam mengembangkan solusi berbasis teknologi untuk masyarakat.
UNAND HUB, yang dirancang oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dan dikembangkan oleh Direktorat Teknologi Informasi Universitas Andalas, merupakan platform digital yang memudahkan interaksi antara masyarakat dan para pakar dari Universitas Andalas. Aplikasi ini bertujuan untuk menjembatani masyarakat, pemerintah, pelaku usaha, UMKM, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam mendapatkan solusi praktis atas permasalahan yang mereka hadapi melalui para dosen UNAND tanpa terbatas oleh waktu dan jarak.
Dalam sambutannya, Dr. Efa Yonnedi mengungkapkan bahwa ide dasar UNAND HUB berasal dari aplikasi kesehatan, tetapi dikembangkan secara khusus untuk memfasilitasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat. “Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk mengakses langsung keahlian dosen UNAND, sehingga kita dapat memberikan solusi yang relevan dan cepat,” ujar Rektor UNAND.
Ketua LPPM Universitas Andalas, Prof. Dr. techn. Marzuki, menjelaskan bahwa aplikasi ini dirancang agar mudah diakses dan digunakan, baik oleh dosen maupun mitra. “Dosen tidak perlu repot mendaftar karena UNAND HUB sudah terintegrasi dengan sistem internal, SIPPMI, sehingga data profil dan kepakaran mereka tersinkronisasi secara otomatis. Sementara untuk mitra, proses pendaftaran juga sangat mudah, dengan hanya mengunggah dokumen pendukung seperti SK atau izin usaha,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof. Marzuki menekankan bahwa UNAND HUB bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga platform yang memungkinkan penyelesaian masalah secara langsung oleh para pakar UNAND. Mitra dapat menyampaikan permasalahan mereka melalui teks, surat, atau video, dan aplikasi ini akan menghubungkan mereka dengan dosen yang memiliki keahlian sesuai. “Diskusi dilakukan langsung di dalam aplikasi, dan jika diperlukan, bisa dilanjutkan melalui layanan virtual atau kunjungan langsung,” tambahnya.
“Jika masalah tidak terselesaikan secara online, pakar dapat turun ke lapangan. Jika biaya penyelesaian besar, masalah tersebut akan menjadi prioritas pengabdian kepada masyarakat dengan pendanaan Universitas Andalas” jelas Prof. Marzuki.
Dengan adanya UNAND HUB, Universitas Andalas berharap kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh para dosen akan semakin relevan dan membawa dampak nyata. Aplikasi ini juga merupakan bagian dari upaya UNAND untuk berperan aktif dalam memajukan bangsa melalui inovasi dan solusi yang tepat guna.
UNAND HUB akan segera tersedia untuk diunduh melalui GooglePlay dan AppStore, setelah melalui proses produksi di kedua platform tersebut.(My)