Penulis: Ikhwan Arief, S.T.,M.Sc
(Ketua Pusat Pengembangan Jurnal dan Seminar (PPJS) LPPM Universitas Andalas)
Dalam dunia penelitian dan publikasi ilmiah, sering terdengar berbagai istilah dan metrik yang digunakan untuk mengukur dampak dan kualitas sebuah jurnal. Salah satu metrik yang semakin penting dan banyak digunakan adalah CiteScore dari Scopus. Memahami CiteScore dapat membantu dalam memilih jurnal untuk publikasi, mengevaluasi kinerja penelitian, serta meningkatkan kualitas jurnal yang kita kelola.
1. Apa Itu CiteScore?
CiteScore adalah salah satu metrik yang dikembangkan oleh Elsevier untuk mengukur dampak sitasi rata-rata dari judul-judul serial (seperti jurnal, seri buku, dan prosiding konferensi) yang terindeks di Scopus. Scopus sendiri merupakan salah satu database abstrak dan sitasi literatur ilmiah terbesar di dunia.
Sederhananya, CiteScore memberikan gambaran tentang seberapa sering artikel-artikel yang diterbitkan oleh suatu jurnal dalam beberapa tahun terakhir dikutip oleh publikasi lain. Metrik ini diluncurkan pada Desember 2016 sebagai alternatif yang komprehensif dan transparan terhadap metrik dampak jurnal lainnya.
Keunggulan Utama CiteScore:
- Transparan: Metodologi perhitungannya jelas dan dapat diakses oleh siapa saja.
- Komprehensif: Mencakup semua jenis dokumen yang terindeks di Scopus (artikel, review, prosiding konferensi, buku, dll.) dari puluhan ribu judul aktif.
- Gratis: Nilai CiteScore dapat diakses secara gratis di website Scopus, bahkan tanpa perlu berlangganan.
- Aktual: Diperbarui setiap tahun, dengan pembaruan bulanan melalui CiteScore Tracker.
2. Bagaimana CiteScore Dihitung?
Memahami cara perhitungan CiteScore sangat penting agar kita dapat menginterpretasikannya dengan benar. Sejak pembaruan metodologi pada Juni 2020, CiteScore dihitung menggunakan jendela waktu 4 tahun untuk sitasi dan dokumen yang diterbitkan.
Formula CiteScore:
CiteScore (Tahun X) = Jumlah Sitasi (Tahun 1 hingga Tahun X) / Jumlah Dokumen (Tahun 1 hingga Tahun X)
Penjelasannya:
- Jumlah Sitasi (Numerator): Total sitasi yang diterima dalam periode 4 tahun (misalnya, 2020-2023) oleh semua dokumen yang diterbitkan dalam periode 4 tahun yang sama tersebut.
- Jumlah Dokumen (Denominator): Total dokumen yang dapat disitasi (seperti artikel, review, prosiding konferensi, makalah data, dan bab buku) yang diterbitkan dalam periode 4 tahun yang sama. Scopus menekankan bahwa hanya dokumen peer-reviewed yang dihitung.
Contoh Perhitungan:
Misalkan kita ingin mengetahui CiteScore sebuah jurnal untuk tahun 2023:
- Jurnal tersebut menerima 800 sitasi dari tahun 2020 hingga 2023 untuk dokumen-dokumen yang diterbitkan antara tahun 2020 dan 2023.
- Selama periode 2020-2023, jurnal tersebut menerbitkan 200 dokumen (artikel, review, dll.).
Maka, CiteScore jurnal tersebut untuk tahun 2023 adalah: CiteScore 2023 = 800 sitasi / 200 dokumen = 4.0
Artinya, rata-rata, setiap dokumen yang diterbitkan oleh jurnal tersebut dalam periode 4 tahun terakhir telah dikutip sebanyak 4 kali.
3. Keluarga Besar Metrik CiteScore: Lebih dari Sekadar Angka Tunggal
CiteScore bukan hanya satu angka, melainkan sebuah keluarga metrik yang memberikan gambaran lebih lengkap tentang kinerja sebuah jurnal:
- CiteScore: Angka utama yang dihitung secara tahunan (biasanya dirilis pada pertengahan tahun).
- CiteScore Tracker: Ini adalah fitur yang sangat berguna! CiteScore Tracker diperbarui setiap bulan, memberikan perkiraan kinerja sitasi jurnal untuk tahun berjalan. Ini membantu pengelola jurnal memantau kemajuan jurnalnya secara lebih dinamis.
- CiteScore Percentile: Menunjukkan posisi relatif sebuah jurnal dibandingkan dengan jurnal-jurnal lain dalam bidang subjek yang sama. Misalnya, jika sebuah jurnal memiliki CiteScore Percentile 90%, artinya jurnal tersebut berada di atas 90% jurnal lain di bidangnya.
- CiteScore Quartiles (Q1, Q2, Q3, Q4): Mengelompokkan jurnal ke dalam empat kuartil berdasarkan CiteScore Percentile dalam bidang subjeknya. Q1 adalah kuartil tertinggi (top 25%), menunjukkan jurnal dengan dampak sitasi teratas di bidangnya.
- CiteScore Rank: Peringkat absolut sebuah jurnal dalam kategori subjeknya (misalnya, peringkat ke-10 dari 150 jurnal di bidang tertentu).
- Citation Count: Jumlah total sitasi yang menjadi dasar perhitungan (numerator).
- Document Count: Jumlah total dokumen yang menjadi dasar perhitungan (denominator).
- Percentage Cited: Persentase dokumen dalam jurnal tersebut yang menerima setidaknya satu sitasi selama periode perhitungan.
4. Mengapa CiteScore Penting?
Memahami dan memanfaatkan CiteScore membawa banyak manfaat:
- Bagi Peneliti dan Dosen:
- Memilih Jurnal Tujuan Publikasi: CiteScore dan metrik turunannya (seperti kuartil dan persentil) dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih jurnal yang berkualitas dan memiliki dampak baik untuk mempublikasikan hasil penelitian.
- Menilai Dampak Penelitian: Memahami metrik jurnal tempat Anda publikasi membantu dalam konteks evaluasi dampak penelitian pribadi atau kelompok.
- Pengajuan Hibah dan Promosi: Seringkali, kualitas publikasi (yang salah satunya tercermin dari metrik jurnal) menjadi pertimbangan dalam pengajuan hibah penelitian atau usulan kenaikan pangkat.
- Bagi Pengelola Jurnal:
- Tolok Ukur (Benchmarking): Membandingkan kinerja jurnal dengan jurnal lain di bidang yang sama, baik secara nasional maupun internasional.
- Identifikasi Area Peningkatan: Menganalisis tren CiteScore dapat membantu mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan.
- Meningkatkan Reputasi dan Visibilitas Jurnal: CiteScore yang baik dapat menarik penulis berkualitas dan meningkatkan jangkauan jurnal.
- Strategi Editorial: Data dari CiteScore dapat menjadi masukan dalam menyusun strategi editorial, misalnya fokus pada topik tertentu atau jenis artikel yang lebih banyak dikutip.
- Bagi Institusi:
- Evaluasi Kinerja Riset: Metrik seperti CiteScore dapat menjadi salah satu indikator dalam mengevaluasi produktivitas dan dampak penelitian di tingkat fakultas, departemen, atau universitas.
- Peningkatan Peringkat Universitas: Kualitas dan kuantitas publikasi di jurnal bereputasi berkontribusi pada peringkat universitas secara global.
- Alokasi Sumber Daya: Dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan terkait dukungan dan alokasi sumber daya untuk penelitian dan publikasi.
5. Langkah Praktis Meningkatkan CiteScore Jurnal
Meningkatkan CiteScore jurnal membutuhkan upaya berkelanjutan dan fokus pada kualitas. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh pengelola jurnal di lingkungan Universitas Andalas:
- Fokus pada Kualitas dan Dampak Penelitian:
- Terbitkan artikel yang orisinal, memiliki kontribusi ilmiah yang signifikan, metodologi yang kuat, dan relevan bagi komunitas ilmiah global.
- Pastikan proses peer-review berjalan ketat, objektif, dan konstruktif untuk meningkatkan kualitas naskah.
- Tingkatkan Visibilitas dan Aksesibilitas Jurnal:
- Optimasi Website Jurnal (SEO): Gunakan judul, abstrak, dan kata kunci yang efektif dan mudah ditemukan oleh mesin pencari akademik.
- Open Access (OA): Pertimbangkan model Open Access untuk memperluas jangkauan pembaca dan potensi sitasi. Banyak jurnal OA menunjukkan peningkatan sitasi.
- Promosi Aktif: Manfaatkan media sosial, milis akademik, dan platform profesional lainnya untuk mempromosikan artikel-artikel terbaru.
- Indeksasi di Database Lain: Selain Scopus, pastikan jurnal terindeks di database relevan lainnya (misalnya, DOAJ, SINTA, Google Scholar).
- Dorong Kolaborasi Internasional:
- Undang penulis, editor, dan reviewer dari berbagai negara untuk meningkatkan perspektif global dan jangkauan jurnal.
- Manajemen Editorial yang Profesional:
- Pastikan jadwal publikasi reguler dan tepat waktu.
- Terapkan standar etika publikasi yang tinggi (mengacu pada COPE).
- Berikan panduan yang jelas dan komprehensif bagi penulis.
- Strategi Konten yang Cerdas:
- Terbitkan artikel tinjauan (review articles) yang komprehensif dari pakar di bidangnya, karena jenis artikel ini cenderung banyak dikutip.
- Pertimbangkan edisi khusus (special issues) yang fokus pada topik-topik hangat dan menarik minat peneliti global.
- Libatkan Penulis dalam Promosi:
- Dorong penulis untuk membagikan dan mempromosikan artikel mereka sendiri melalui jejaring profesional dan media sosial mereka.
- Pastikan penulis menggunakan afiliasi “Universitas Andalas” secara konsisten dan benar.
6. Memahami CiteScore dalam Konteks yang Tepat
Meskipun CiteScore adalah metrik yang berguna, penting untuk memahaminya dalam konteks:
- Tidak Dinormalisasi Antar Bidang Ilmu: Praktik sitasi sangat bervariasi antar disiplin ilmu. Jurnal di bidang ilmu hayati mungkin memiliki rata-rata sitasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan jurnal di bidang ilmu sosial atau humaniora. Oleh karena itu, jangan membandingkan angka CiteScore mentah antar bidang ilmu yang berbeda. Gunakan CiteScore Percentile atau CiteScore Quartiles untuk perbandingan yang lebih adil dalam konteks bidang ilmu masing-masing.
- Perbandingan dengan Metrik Lain: Ada metrik jurnal lain seperti Journal Impact Factor (JIF) dari Web of Science, serta SNIP (Source Normalized Impact per Paper) dan SJR (SCImago Journal Rank) dari Scopus. Masing-masing memiliki metodologi dan fokus yang sedikit berbeda.
- JIF: Menggunakan jendela 2 tahun dan data dari Web of Science.
- SJR: Menghitung prestise sitasi (sitasi dari jurnal yang lebih bergengsi memiliki bobot lebih tinggi).
- SNIP: Menormalisasi perbedaan praktik sitasi antar bidang ilmu.
- Sitasi Diri (Self-citation): Walaupun Scopus menekankan transparansi dan biasanya semua sitasi (termasuk sitasi diri jurnal dan penulis) masuk dalam perhitungan awal CiteScore, praktik sitasi diri yang berlebihan dan tidak wajar akan dipantau. Jurnal dengan pola sitasi diri yang ekstrem dapat ditandai dan dievaluasi ulang oleh Scopus, yang berpotensi menyebabkan penghentian cakupan. Fokus utama tetap pada sitasi organik yang mencerminkan dampak nyata.
7. Bagaimana Cara Menemukan CiteScore Sebuah Jurnal?
Anda dapat dengan mudah menemukan informasi CiteScore (dan metrik terkait lainnya) untuk jurnal yang terindeks di Scopus:
- Kunjungi website Scopus: https://www.scopus.com
- Klik pada menu “Sources” di bagian atas halaman.
- Anda dapat mencari jurnal berdasarkan judul, nama penerbit, atau ISSN.
- Setelah menemukan jurnal yang dicari, klik pada judul jurnal tersebut untuk melihat halaman profilnya, yang akan menampilkan detail CiteScore, CiteScore Tracker, persentil, kuartil, dan metrik lainnya.


Penutup
CiteScore adalah alat yang berharga bagi komunitas akademik. Dengan memahaminya secara benar, baik peneliti, dosen, maupun pengelola jurnal dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kualitas riset, dampak publikasi, dan reputasi institusi di kancah global.