Kategori: Artikel
Published September 18, 2025

Penulis: Ikhwan Arief, Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas

Lanskap pemeringkatan universitas global tengah memasuki babak baru yang transformatif. Edisi Juli 2025 dari Webometrics Ranking of World Universities akan diimplementasikan dengan metodologi yang telah diperbarui secara fundamental, menggeser fokus dari sekadar volume kehadiran digital menuju evaluasi yang lebih mendalam terhadap dampak, kualitas, dan keterbukaan institusi di panggung dunia (Aguillo, 2025). Bagi Universitas Andalas (UNAND), perubahan ini bukanlah sekadar pembaruan teknis, melainkan sebuah momentum strategis untuk memetakan ulang kekuatan, mengidentifikasi tantangan, dan merebut peluang guna memperkokoh reputasi akademik secara global.

Manfaatkan Pondasi Riset dan Reputasi Digital

Universitas Andalas memiliki pondasi yang kuat berupa portofolio riset yang telah terbangun selama bertahun-tahun. Kekayaan intelektual ini merupakan aset utama dalam menghadapi indikator Excellence (Keunggulan) yang kini berbobot 40%. Indikator ini secara spesifik mengukur jumlah artikel ilmiah yang berhasil menembus jajaran 10% teratas paling banyak dikutip pada 27 bidang ilmu dalam periode 2020–2024 (Aguillo, 2025). Dengan demikian, UNAND memiliki modal dasar untuk bersaing melalui karya-karya penelitiannya yang paling berpengaruh. Di sisi lain, eksistensi domain utama unand.ac.id yang telah lama mapan menjadi titik sentral untuk meraih skor pada indikator Visibility (Visibilitas). Dengan bobot terbesar, yakni 50%, indikator ini menilai seberapa besar dampak konten web universitas melalui jumlah tautan eksternal (inlinks) yang merujuk ke domain utama. Kekuatan domain yang terpusat dan bereputasi menjadi modal krusial yang dapat dioptimalkan lebih lanjut.

Atasi Hambatan Internal di Era Data Terbuka

Meskipun memiliki pondasi yang solid, tantangan signifikan justru datang dari faktor internal yang perlu ditangani. Salah satu kerentanan utama terletak pada ketidakkonsistenan data afiliasi peneliti. Praktik penulisan nama institusi yang bervariasi, seperti “Univ. Andalas,” “Andalas University,” atau hanya nama fakultas, pada publikasi ilmiah berisiko fatal di bawah metodologi baru. Indikator Openness (Keterbukaan) yang berbobot 10% akan mengandalkan agregasi data sitasi dari basis data OpenAlex dengan Research Organization Registry (ROR) sebagai pengenal institusi yang unik dan definitif (Aguillo, 2025). Tanpa afiliasi yang seragam, banyak karya dan sitasi dari sivitas akademika UNAND yang berpotensi tidak terhitung, sehingga menyebabkan kebocoran data prestasi.

Selain itu, arsitektur web yang terfragmentasi akibat banyaknya subdomain untuk fakultas, departemen, atau unit kerja dapat melemahkan skor Visibilitas. Menurut panduan Webometrics, struktur semacam ini memecah otoritas dan kekuatan tautan yang seharusnya terpusat pada domain utama (Aguillo, 2025). Akibatnya, sinyal reputasi digital yang dikirimkan ke mesin pemantau menjadi tersebar dan kurang kuat, menghambat pencapaian skor maksimal pada komponen yang paling berpengaruh tersebut.

Ekosistem Ilmu Pengetahuan Terbuka

Pergeseran Webometrics dari Google Scholar ke OpenAlex menandai era baru yang sangat menguntungkan bagi institusi yang proaktif mengadopsi prinsip keterbukaan (Open Science). Ini adalah peluang emas bagi UNAND. Dengan memperkuat strategi publikasi Akses Terbuka (Open Access) untuk artikel ilmiah, data set penelitian, materi ajar, dan dokumen kebijakan, UNAND dapat menciptakan siklus positif. Konten berkualitas yang mudah diakses akan secara alami menarik lebih banyak rujukan dan tautan dari institusi eksternal, yang secara langsung akan mendongkrak skor Visibilitas.

Lebih lanjut, keterbukaan akses akan memperluas jangkauan audiens sebuah karya, yang pada gilirannya berpotensi meningkatkan jumlah sitasi. Hal ini tidak hanya akan memperkuat skor pada indikator Openness, tetapi juga memperbesar peluang sebuah artikel untuk masuk ke dalam kategori 10% teratas yang paling banyak dikutip, yang menjadi inti dari indikator Excellence. Dengan demikian, ekosistem ilmu pengetahuan terbuka menawarkan jalur strategis untuk mengakselerasi pencapaian pada ketiga pilar penilaian Webometrics secara simultan.

Rencana Aksi Strategis Berdasarkan Metode Webometrics 2025

Untuk menavigasi perubahan ini secara efektif dan mengubah tantangan menjadi keunggulan kompetitif, Universitas Andalas perlu mengeksekusi serangkaian langkah strategis yang terkoordinasi.

  1. Validasi dan Implementasi ROR: Langkah paling fundamental adalah melakukan validasi ROR resmi UNAND dan memastikan ID tersebut diintegrasikan secara konsisten pada seluruh platform digital universitas, termasuk situs web, sistem jurnal online (OJS), repositori institusional, dan sebagai metadata wajib pada setiap submisi publikasi.
  2. Audit dan Standardisasi Afiliasi: Membentuk tim kerja untuk melakukan audit menyeluruh terhadap data afiliasi publikasi periode 2020–2024 di basis data OpenAlex dan Scopus. Tim ini bertugas mengidentifikasi inkonsistensi, menyusun panduan penulisan afiliasi yang baku, dan proaktif mengajukan koreksi data pada platform tersebut.
  3. Konsolidasi dan Penguatan Domain Utama: Melakukan evaluasi terhadap arsitektur web universitas untuk memastikan semua konten penting dan strategis terintegrasi atau terhubung dengan baik ke domain utama unand.ac.id. Tautan dari subdomain atau situs lama harus diarahkan secara tepat untuk memusatkan otoritas domain.
  4. Menggalakkan Gerakan “Link Earning”: Mendorong seluruh unit untuk memproduksi dan mempublikasikan konten bernilai tinggi secara terbuka. Konten yang bermanfaat dan relevan bagi publik yang lebih luas akan mendapatkan tautan rujukan secara organik, yang merupakan kunci utama untuk membangun Visibilitas.
  5. Fokus pada Riset Unggulan Berdampak Tinggi: Memberikan dukungan dan insentif yang terarah bagi kelompok-kelompok riset yang memiliki potensi besar untuk menghasilkan publikasi yang relevan lintas disiplin dan berpeluang tinggi untuk dikutip. Mendorong kolaborasi strategis, baik di tingkat nasional maupun internasional, untuk meningkatkan dampak dan jangkauan penelitian.

Perubahan metodologi Webometrics 2025 bukanlah sekadar tantangan teknis, melainkan sebuah undangan untuk melakukan transformasi strategis. Dengan disiplin dalam pengelolaan data, fokus pada kualitas riset yang berdampak, dan komitmen penuh pada prinsip keterbukaan, Universitas Andalas dapat memposisikan diri secara lebih kuat di panggung ilmu pengetahuan global.

Referensi

Aguillo, I. F. (2025). Ranking Web of Universities (webometrics.info). July 2025 edition. Cybermetrics Lab (IPP-CSIC).