Kategori: Berita
Published November 12, 2025

Jakarta (LPPM UNAND) — Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menerima audiensi dari Universitas Andalas (UNAND) untuk membahas strategi percepatan hilirisasi hasil riset perguruan tinggi. Pertemuan ini menyoroti dua bidang unggulan UNAND, yakni kesehatan dan inovasi berbasis Gambir, yang dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara nasional.

Audiensi berlangsung di Ruang Rapat Lantai 13, Gedung D, Kemdiktisaintek, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 11 November 2025, pukul 13.00–15.30 WIB, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan Kemdiktisaintek bersama delegasi Universitas Andalas.

Bahasan Utama: Dari Produk Kesehatan hingga Inovasi Gambir

Dalam pertemuan tersebut, Universitas Andalas memaparkan tiga hal utama, yaitu:

  1. Pengenalan 34 produk kesehatan hasil riset UNAND yang telah terdaftar di e-katalog nasional beserta tantangan komersialisasinya;
  2. Pengembangan produk inovasi berbasis Gambir serta hambatan yang dihadapi dalam proses hilirisasi;
  3. Permohonan dukungan strategis dari Kemdiktisaintek untuk mempercepat hilirisasi hasil riset perguruan tinggi.

Dari pihak Kementerian, audiensi dipimpin oleh Dr. M. Fauzan Adziman, Ph.D, selaku Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, serta dihadiri oleh Prof. Yos Sunitiyoso, S.T., M.Eng., Ph.D, Direktur Hilirisasi dan Kemitraan, bersama sejumlah pejabat di lingkungan Ditjen Riset dan Pengembangan.

Dalam sambutannya, Dr. Fauzan Adziman menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan sektor industri dalam mempercepat komersialisasi hasil riset nasional.

“Kami kagum terhadap riset-riset UNAND yang sudah mencapai tahap penerapan nyata. Sebagian besar produk riset perguruan tinggi masih prototipe, tetapi UNAND sudah sampai di e-katalog, ini luar biasa. Kemdiktisaintek akan berupaya mencarikan solusi atas hambatan-hambatan hilirisasi yang disampaikan UNAND, serta menjadikan beberapa produk risetnya sebagai prioritas dalam workshop bersama kementerian terkait,” ujar Dr. Fauzan.

Ia juga memberikan perhatian khusus pada riset berbasis Gambir, yang disebutnya sangat potensial untuk dikembangkan lebih luas.

“Riset Gambir Universitas Andalas sangat menjanjikan. Kami berharap UNAND dapat menjadi pusat riset Gambir nasional yang tidak hanya berdampak bagi kampus, tetapi juga bagi kemajuan Sumatera Barat,” tambahnya.

Delegasi UNAND Paparkan Inovasi dan Tantangan Hilirisasi

Delegasi Universitas Andalas dipimpin langsung oleh Rektor UNAND, Dr. Efa Yonnedi, S.E, MPPM, Akt, CA, CRGP, didampingi Ketua LPPM Prof. Dr. techn. Marzuki, serta sejumlah peneliti dan mitra industri termasuk PT. Crown Teknologi Indonesia (CTI), dan Mitra Hilirisasi Produk Personal Care dari Gambir yaitu CV IUMI.

Dalam paparannya, Rektor UNAND Dr. Efa Yonnedi menegaskan komitmen universitas untuk menjembatani hasil riset menuju penerapan nyata di industri dan masyarakat.

“Melalui audiensi ini kami berharap dapat merumuskan langkah strategis bersama Kemdiktisaintek untuk mempercepat hilirisasi hasil riset agar benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat, industri, dan pembangunan nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc, sebagai inventor bidang kesehatan, menekankan pentingnya dukungan lintas sektor agar hasil riset perguruan tinggi tidak berhenti di meja laboratorium.

“Produk-produk kesehatan hasil riset kampus tidak hanya membutuhkan validasi ilmiah, tetapi juga dukungan pemerintah agar dapat digunakan secara luas oleh masyarakat,” jelasnya.

Ia menambahkan, dalam proses hilirisasi produk riset, tantangan nonteknis sering kali lebih dominan dibandingkan kendala teknis di lapangan. Menurutnya, aspek regulasi, dukungan ekosistem kebijakan menjadi faktor penting yang kerap menghambat percepatan pemanfaatan hasil riset.

“Di sinilah peran pemerintah menjadi sangat dibutuhkan, agar inovasi yang dihasilkan perguruan tinggi tidak berhenti di laboratorium, tetapi benar-benar memberi dampak nyata bagi peningkatan kesehatan publik,” ujar Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc..

Adapun Daimon Syukri, S.Si, M.Si, Ph.D, turut memaparkan perkembangan riset berbasis Gambir yang telah dilakukan UNAND. Ia menekankan pentingnya menjadikan Gambir sebagai komoditas unggulan Sumatera Barat melalui riset berkelanjutan, hilirisasi produk, dan kerja sama multipihak.

Langkah Sinergi dan Harapan ke Depan

Audiensi yang berlangsung dalam suasana konstruktif dan terbuka tersebut menghasilkan komitmen bersama untuk memperkuat kolaborasi berkelanjutan di bidang riset, inovasi, dan hilirisasi.

Kehadiran para inventor, mitra industri, serta pimpinan lembaga penelitian UNAND menunjukkan keseriusan universitas dalam mendorong hasil riset hingga tahap komersial.

Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Universitas Andalas dalam memperkuat kontribusi perguruan tinggi terhadap pembangunan ekonomi berbasis riset dan inovasi, sekaligus mendukung visi pemerintah mewujudkan kemandirian bangsa.

Humas LPPM UNAND