Jakarta (LPPM UNAND) – Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas. Penandatanganan berlangsung di Ruang Rapat Bromo, Gedung Direktorat Jenderal Tata Ruang, pada Selasa (15/07).
PKS ini terkait paket pekerjaan usulan desain konektivitas dan migrasi satwa beserta dampaknya, bagian kegiatan Strengthening Forest and Ecosystem Connectivity in RIMBA Landscape of Central Sumatera through Investing in Natural Capital, Biodiversity Conservation, and Land-based Emission Reductions (RIMBA Project).
Direktur Jenderal Tata Ruang ATR/BPN, Suyus Windayana, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat tata ruang yang mendukung koridor ekologis dan jalur migrasi satwa di berbagai kawasan strategis nasional (KSN). “Desain konektivitas dan migrasi satwa sangat penting untuk menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati di Indonesia. Dalam kegiatan ini kami memanfaatkan keahlian akademis Universitas Andalas, dimana kami sudah bekerjasama juga sebelumnya dalam kegiatan-kegiatan lain terkait tanah adat” ujar Suyus Windayana.
Sementara itu, Ketua LPPM Universitas Andalas, Prof. Dr.techn. Marzuki, menyambut antusias kolaborasi ini. Ia menjelaskan bahwa tim peneliti dari Universitas Andalas dari berbagai kepakaran, yang diketuai oleh Dr. Wilson Novarino, M. Si, telah menyiapkan segala sesuatu untuk menyukseskan kerjasama ini. “Kami siap menyukseskan kerjasama ini dan berharap kerjasama ini bisa diperluas untuk permasalahan lain termasuk yang terkait perubahan iklim,” tambahnya.
Penelitian ini dijadwalkan berlangsung hingga Desember 2025, dengan berbagai luaran yang telah ditetapkan. Diharapkan, proyek percontohan ini menjadi rujukan nasional dalam merancang tata ruang yang ramah satwa liar sekaligus memberdayakan komunitas lokal..
Humas LPPM UNAND