Feb13
Seminar dan Pameran Etnografi Mentawai mengajak peserta dan pengunjung untuk mengenal lebih dekat dengan seluk-beluk kebudayaan Mentawai. Seminar ini diadakan selama 3 hari, mulai dari 17 Mei 2022 hingga 19 Mei 2022.
Acara tersebut dihadiri oleh unsur pimpinan fakultas, yaitu Dr. Azwar, M.Si. (Dekan FISIP Unand), Dr. Elva Ronaning Roem, M.Si. (Wakil Dekan II FISIP Unand), Sidarta Pujiraharjo, M.Hum. (Sekretaris Jurusan Antropologi FISIP Unand), serta Dr. Maskota Delfi, M.Hum. selaku koordinator kegiatan. Selain itu, turut hadir sebagai undangan, Prof. Sawirman (Kepala UPT Unand), Dra. Izatti (Pengamat Museum), dan Dr. Wurdaningsih dari Universitas Negeri Padang (UNP).
Sebagai informasi, Museum Etnografi Andalas merupakan museum yang berisikan informasi terkait kehidupan masyarakat Mentawai. Tidak hanya itu, museum ini juga menampilkan berbagai koleksi kebudayaan asli Mentawai. Sejak diresmikan pada 4 Desember 2019 lalu, museum ini telah mengadakan berbagai kegiatan dan dilibatkan sebagai media dalam proses belajar mengajar di Universitas Andalas.
Feb13
Kuliah umum bertajuk “Persoalan Kemaritiman di Indonesia dan Potensi Antropologi Maritim untuk Pemecahannya” sangat menarik untuk dibicarakan selain karena Indonesa memiliki wilayah laut dan perairan yang sangat luas yangmana memungkinkan beragam sumberdaya untuk dimanfaatkan secara bijak, juga karena posisi ilmu Antropologi pada bidang kajian kemaritiman juga dapat berkontribusi dalam optimalisasi program dan kebijakan pemerintah. Bapak Dr. Dedi Supriadi Adhuri, M.A. sebagai seorang antropolog yang aktif dalam Kelompok Studi Maritim LIPI dengan riwayat penelitian yang sangat relevan dengan isu kemaritiman dirasa tepat menayampaikan materi sekaligus memantik diskusi.
|
Feb13
Andalas Internasional Conference on Humanities (AICONHUM) atau Seminar Internasional Humaniora Universitas Andalas telah selesai digelar di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Perhelatan yang dilakukan secara hybrid ini dilaksanakan selama dua hari (11-12/8/22) dengan mengundang pemateri dari dalam dan luar negeri yang berasal dari dalam dan luar Universitas Andalas. Acara berlangsung melalui virtual zoom dan di ruang seminar FIB yang dihadiri oleh para tamu undangan, yaitu pemateri dari para dosen FIB, mahasiswa, dan tamu undangan yang berasal dari dalam dan luar negeri. AICONHUM ini merupakan salah satu bentuk rangkaian agenda yang diangkatkan FIB dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-40 dan Lustrum ke-VIII dengan puncaknya menjelang akhir tahun nanti.
Acara berlangsung dari pagi hingga siang dengan rangkaian agenda berupa kata sambutan dari petinggi kampus dan fakultas dihari pertama yang dihadiri oleh rektor yang diwakilkan oleh Wakil Rektor III Bpk. Ir. Insannul Kamil, Ph.D., IPM., ASEAN., Eng., Dekan FIB Bpk. Prof. Dr. Herwandi, M.Hum., dan Ketua Conference Bpk. Zulprianto, Ph.D. Kemudian berlanjut dengan pemaparan materi dengan mengundang keynote speaker dari luar Unand, yaitu Dr. Hilman Farid, seorang Dirjen Kebudayaan Kementeriaan Pendidikan, Kebudayaan, Penelitian dan Teknologi RI. Dalam kesempatan itu beliau membawakan judul materi berupa “New Modalities of Humanities in the Digital Age”. Adapun pemateri yang hadir di antaranya adalah Siti Jamzaroh, M.Hum., Tomi Arianto, S.S., M.Hum., Dra. Novriatri, M.Hum., Marliza Yeni, S.S., M.A., Dr. Purwanto Lephen, M.Sn., Nirwan Il Yasin, M.Hum., dsb. Masing-masing pemateri sejumlah lima orang akan dipisah ke dalam empat ruangan untuk menyampaikan materi dengan tema dan fokusan berbeda-beda, yaitu mengenai literature, cultural studies, serta linguistics.
kegiatan AICONHUM ini juga mengundang pemateri dari luar. Keynote speaker-nya adalah Ibu Dr. Norhayati Ab. Rahman dari University of Malaya. Beliau mengusung tema dengan judul “The Reality, Potential, and Challenges of Malay Literature in Malaysia In The Face of The Digital Era”, Ibu Dr. Ike Revita, M.Hum., dengan judul materinya “The Power of Fingers: A Pragmatic Perspective”, serta Bpk. Akiko Tashiro, Ph.D., dengan materinya mengenai “Who Needs Authenticity?: A Case of Hokkaido Heritage In Japan”. Beberapa tamu undangan hadir yang sekaligus menjadi pematerinya adalah Ibu Dra. Armini Arbain, M.Hum., Bpk. Donny Eros, S.S., MA., Nabila Yasmin, M.Phil., Bpk. Mahmood Kooria, Ph.D., Suryadi, Ph.D., Dr. Hasanuddin, M.Si., Diah Tyahaya Iman, Ph.D., dan sebagainya.
Feb13
Workshop Pendampingan Penulisan Ilmiah, FIB Unand, 21 - 22 November 2022
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas baru saja mengadakan agenda workshop pendampingan penulisan ilmiah di ruang seminar FIB. Agenda ini berlangsung dari tanggal 21 November 2022 sampai dengan 22 November 2022. Dalam agenda ini FIB Unand menghadirkan seorang narasumber yakni Assoc. Prof. Dr. Rafeah Legino dari Universiti Teknologi MARA Shah Alam Malaysia. Acara ini dihadiri langsung oleh para dosen FIB Unand.
Dalam agenda ini, para peserta diberikan arahan tentang cara menulis sebuah artikel di jurnal. Terdapat kurang lebih tiga belas peserta yang ikut menulis artikel jurnal dalam agenda ini. Para peserta tersebut berasal dari berbagai prodi yang ada di FIB Unand. Peserta-peserta yang terlibat tersebut diminta untuk menulis artikel ilmiah sesuai dengan bidang keahlian mereka serta sudah menyiapkan draft artikel sebelum kegiatan menulis di ruang seminar FIB tersebut berlangsung. Dalam proses menulis artikel ilmiah ini, para peserta didampingi langsung oleh narasumber. Mereka dibantu satu per satu ketika menghadapi kendala dalam menulis artikel ilmiah tersebut.
Prof. Rafeah Legino memaparkan beberapa tahap dalam menulis artikel ilmiah mulai dari penulisan nama judul hingga pada tahap kesimpulan. Ia menjelaskan bahwa penulisan judul artikel idealnya tidak melebihi dua baris dan tidak menggunakan huruf kapital secara penuh. Ia juga menyinggung perihal authorship dimana jumlah penulis dalam artikel jurnal maksimalnya berjumlah empat orang yang terdiri dari main penulis pertama, penulis kedua, penulis ketiga, dan penulis keempat. Dalam hal menuliskan abstrak, Prof. Rafeah Legino menekankan bahwa isi abstrak hendaknya mencakup beberapa hal seperti tujuan dari penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian, hasil penelitian, kesimpulan yang dapat ditarik dari proyek penelitian tersebut, dan rekomendasi untuk penelitian berikutnya. Ia juga mengingatkan para peserta agar tidak menuliskan kata kunci abstrak lebih dari empat kata. Prof. Rafeah Legino juga menjelaskan bahwa menulis bagian pendahuluan artikel ilmiah cukup terdiri dari satu sampai dua paragraf saja yang mana merupakan pengembangan dari bagian abstrak. Selain itu, dalam hal menulis kajian pustaka, Prof. Rafeah Legino menjelaskan pentingnya untuk menjelaskan teori terlebih dahulu sebelum mengulas beberapa literatur. Ia menambahkan bahwa diperlukan enam sampai tujuh paragraf dalam menulis bagian kajian pustaka ini.
Para peserta yang telah selesai menulis artikel ilmiah diperkenankan untuk menggunggah file artikelnya ke Google Drive untuk nantinya direview oleh Prof. Rafeah Legino sebelum akhirnya dikirimkan dan dipublis oleh pihak jurnal target.
|